Ardan Penikmat Sensasi Togel
"Cah bagus mengapa jika berkedip kok ntrecel (cepat)? Tidak baik lho ya, kelak hilang gantengnya. Dahulu kan ngak demikian ?"Bertanya Mak Sarpi sekalian mengelus-elus kepala Ardan anak semata-mata wayangnya.
Menyembuhkan Mata Ayam Berbusa |
Telah beberapa waktu ini Ardan mempunyai abnormalitas berkedip cepat. Ibunya Mak Sarpi beberapa waktu ini mikir terus hingga membuat tidurnya sedikit susah. Maklum Ardan adalah anak kesayanganya. Sejak ayahnya tanpa Mak Sarpi seringkali wafatkanya di dalam rumah sendiri.
Keseharianya Mak Sarpi kerja sembarangan untuk buruh tani. Terkadang turut menanam serta memanen padi tetangganya. Pokoknya semua pekerjaan yang dapat ditangani Mak Sarpi tidak menampik.
Beberapa tetangganya senang dengannya, ia rajin kerja tanpa ada banyak mahir. Pada saat tubuh sehat masih dia mainkan, pekerjaan apa yang perlu halal untuk menabung untuk hari esok Ardan. Sebab dalam anganya Mak Sarpi ingin menyekolahkan anaknya sampai ke tahap SLTA.
"Le cah bagus (panggilan untuk anak lelaki) kelak kalau pulang sekolah kunci rumah saya simpan di atas pintu ya, ini hari mak ingin kerja nanam kacang hijau di sawahnya Pak Sukiran, kelak makan siangnya saya simpan di gledek (seperti lemari makan) ya?" pinta Mak Sarpi tiap ingin kerja.
Ardan yang murid SD kelas empat itu patuhi saran Maknya, serta hampir belum pernah menyanggah. Sepulangnya sekolah umumnya Ardan kegiatanya bermain sekalian ngawar (bawa ke tanah lega untuk di gembalakan dengan diikat tali) dua ekor kambing peninggalan mendiang ayahnya bersama-sama rekan sekampungnya.
Tidak lupa Ardan bawa satu buku pelajaran sekolah untuk belajar sekalian bermain serta memantau kambingnya. Kadang disela-sela kegiatanya ia bersama-sama teman-temanya mbolang, mencari ikan di sungailah, mencari sarang burung di kebun-kebunlah, intinya ia nikmati saat-saat kecilnya.
"Mak Sarpi maaf ya, saya ingin memberitahukan, itu lho kata anak saya, Ardan itu seringkali merokok. Ardan kan seringkali bermain dengan anak saya setelah pulang sekolah," sebut Yu Narmi waktu kedua-duanya sedang asyik buruh menanam kedelai di kebun Pak Jamin tetangganya.
Mak Sarpi cuma terdiam, sekalian tanganya mengayunkan tugal untuk membolongi tanah yang akan ditanami kedelai. Sesaat Yu Narmi ikuti di belakangnya sekalian masukkan beberapa bibit kedelai ke tiap lubangnya.
"Ardan Mak tempo hari mendapatkan beberapa putung rokok di teras rumah, itu sisa rokok siapa ya?" Bertanya Mak Sarpi beberapa waktu tempo hari. Sekalian mengutak-atik kebenaran kabar dari Yu Narmi baru saja.
Dalam pemikiran Mak Sarpi makin bertambah bimbang pikirkan Ardan, "Telah kedip matanya ntrecel ditambah rutinitas merokok lagi."